Menu-menu Aneh McDonald's di Seluruh Dunia

Siapa yang tidak kenal McDonald's? Restoran fastfood waralaba raksasa yang menguasai penjualan hamburger di seluruh dunia. Bahkan dalam wikipedia disebutkan: McD is the world's largest chain of hamburger fast food restaurants dan dalam wikipedia berbahasa Indonesia disebutkan bahwa McD dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika.

Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia. FYI, Sarinah Plaza (nama sekarang) adalah pertokoan berkonsep mal pertama di Indonesia yang didirikan tahun 1965 dengan konsep Toserba atas instruksi Bung Karno.

Menu utama restoran McD adalah hamburger, disamping itu disediakan juga soft drink, kentang goreng, ayam olahan, dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada. Di Indonesia kita biasa menjumpai restoran McD menjual nasi + ayam goreng, tetapi saat kita berada di luar negeri jangan berharap bisa memesan menu tersebut di setiap restoran McD. 

Berikut ini saya akan sebutkan beberapa menu restoran McD seluruh dunia yang tidak ada di  McD Indonesia, atau bahkan memang sudah tidak ada di negara manapun. Bagi kita mungkin menu-menu ini sangat terlihat, terdengar, dan terasa aneh, tapi mungkin di negara lain ini memang sangat lazim bahkan menjadi favorit consumer. Tapi bisa juga menu-menu ini hanya berbeda di penamaannya, beberapa restoran McD di negara-negara lain memang memberi nama khas pada menu McD.


Yuna Zarai – Deeper Conversation

Is your favorite color blue?
Do you always tell the truth?
Do you believe in outer space?
and i'm learning you

Is your skin as tanned as mine?
Does your hair flow sideways?
Did someone took a portion of your heart?
and i'm learning you

And if you don't mind
Can you tell me all your hopes and fears
and everything that you believe in
Would you make a difference in the world
I'd love for you to take me to a deeper conversation
Only you can make me

I let my guard down for you
and in time you will too

If you don't mind
Can you tell me all your hopes and fears
and everything that you believe in
Would you make a difference in the world
I'd love for you to take me to a deeper conversation
Only you can make me


I ♥ Shoes

Lumayan lama ngga ngeblog, waktu cum dibahiskan untuk blogwalking aja. Padahal ide tulisan banyak sekali mencuat melompat di pikiran saya. Salah satunya ya ini, menulis tentang kesukaan saya terhadap benda bernama sepatu. Ya, saya termasuk salah satu orang yang agak gemar mengoleksi jenis dan model sepatu walau ngga semuanya saya pake sehari-hari. :)

Kadang saya membeli sepatu untuk di pakai sehari-hari ke kampus. Modelnya biasa saja dan cenderung casual-semi formal. Warna pun standar, kalo ngga putih, item, cokelat, ya abu-abu. Kenapa begitu? Karena menyesuaikan warna-warna outfit yang diperbolehkan di peraturan kampus.

Diluar itu, saya beberapa kali juga sengaja membeli sepatu untuk tujuan tertentu. Misalnya, untuk menghadiri pesta pernikahan, wisuda, photo buku angkatan, nge-MC, ngamen, dan special occasion lain. Nah, untuk tujuan-tujuan itu saya agak berani bereksperimen dalam memilih model dan warna, disesuaikan dengan acaranya lah ya.

Dulu, saat saya masih kuliah di PTN, sebenernya saya udah suka bereksperimen dengan model dan warna sepatu. Soalnya, disana kan bajunya juga ngga harus kemeja dan rok panjang polos seperti di PTK ini. Dulu saya suka sekali nge-match outfit dengan warna yang senada untuk setiap datang kuliah. Kalau pake baju warna pink, saya akan berusaha nge-match jilbab, sepatu, tas, dan aksesori lain dengan warna yang senada dengan warna pink. Begitu pula dengan warna lain. Disitulah serunya eksperimen warna dan model sepatu.

Saya kangen kebiasaan seperti itu. Disini, meskipun sebenernya sih oke-oke saja untuk ngematch full outfit gitu, saya jadi jarang bereksperimen. Selain karena model baju yang formal, juga karena teman-teman disini ngga banyak yang begitu. Bukan berarti saya bisa bereksperimen kalo ada temennya doang lho. Masalahnya, disini, ketika saya berpenampilan agak beda dari teman-teman saya, pasti ujung-ujungnya jadi bahan lirikan sinis dan aneh.

Munculnya kosakata "lebay" ternyata berpengaruh banyak di dunia fashion. Menurut saya, ngga ada yang "lebay" di fashion. Fashion is about art, ngga ada salah ngga ada benar, semua orang berhak bereksperimen dan membuat stylenya sendiri-sendiri. Tapi, sering kali kata "lebay" ini digunakan untuk menyebutkan keadaan dimana seseorang bertingkah dan berpenampilan beda dari teman-teman disekitarnya. Jujur saja, saya ngga mau dibilang "lebay" cuma karena bereksperimen dengan outfi saya disini, kecuali teman-teman saya mau ikut lebay semua.

Kembali lagi ke sepatu, siang tadi saya baru saja membeli sebuah sepatu baru. Tapi ini bukan pamer, sekedar ngasi tau aja. Sebenarnya acara "beli sepatu" ini saya rencanakan akan terlaksana setelah dipastikan magang dimana setelah lulus kuliah, ngga lama lagi, tinggal menunggu hitungan hari, yaaa paling sekitar seratus lima puluhan hari lah. Nanggung kalo beli sekarang. Tapi, tak disangka-sangka tak dinyana-nyana, sepatu saya yang cokelat tiba-tiba robek bagian depan. Padahal sepatu itu satu-satunya sepatu yang cocok dipake untuk santai dengan kesan feminin. Beberapa kali saya menghadapi kesulitan  saat akan menghadiri suatu acara dengan outfit casual-feminin dan berujung dengan sepatu putih buluk model casual-semi sporty. Dan itu ngga pas tapi dipas-pasin. 

Ujung-ujungnya kemarin pas ikut Kuliah Calon Birokrat, si pacar bilang gini "kayaknya kamu lebih butuh beli sepatu deh". #jleb hehe.. Tergugahlah hati saya untuk mengubah perencanaan finansial untuk pembelian aset berupa sepatu. Saya pikir ulang keputusan saya yang lalu, dan berfikir, beli saja sepatu sekarang, tapi yang sekalian bisa dipake nanti pas magang. Artinya, saya ngga mungkin beli sepatu yang semi sporty lagi, minimal casual-feminin atau semi formal-feminin.

Setelah putar-putar Blok M Plaza akhirnya saya kepincut sama grey lizzy bow low heel dari Lower East Side Canada. Just simple yet so tough. Modelnya semi formal-feminin, saya suka kitten heelnya, dan saya pikir sepatu ini bisa saya pakai lagi nanti pas udah masuk dunia kerja magang.

Sebenernya, sebelum hari ini saya udah ngetag sepatu yang saya incer, black court mid heel peep toe-nya Marie Claire, tadi juga udah liat lagi barangnya di Marie Claire Store. Tapi dengan segala pertimbangan akhirnya saya mengalihkan sasaran. Salah satunya pertimbangan masalah harga, LES masih dibawah MC harganya. Lagi pula modelnya juga lebih general (ini sumpah ngeles doang, yg bener masalah harga).

Intinya kembali lagi ke masalah awal, sesuai judul post ini, I ♥ Shoes, dan saya rindu bereksperimen dengan mereka. Saya memakai apa yang saya rasa pantas dan nyaman saya pakai, saya suka bereksperimen dengan warna dan model sepatu karena memang saya suka, bukan karena ingin dilihat dan dinilai lebih oleh orang lain di sekitar saya. Dan saya tidak pernah membeli sepatu tanpa tujuan, itu hal yang sia-sia, apalagi saya beli dengan duit dari ortu saya. Fashion is about art. Shoes fashion is my passion. So, let me "art" them. :)