Bandung Story (telon's memorable trip)

So, akhirnya saya punya waktu untuk menepati janji menulis menceritakan liburan telon awal bulan April lalu. Persis sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 April 2012. Telon itu siapa? Telon itu ya kita. Hehe.. Saya dan lima gadis belia sahabat tercinta saya.

Sebenarnya Telon sudah merencanakan "liburan" sejak bertahun-tahun silam, saya bahkan udah lupa kapan itu. Tapi belum bisa terealisasi hingga kata "LULUS" tersandang. Entah bagaimana aawalnya, tiba-tiba Bulan Maret 2012 yang lalu muncul lah ide "liburan" Telon ke Bandung. Padahal diantara enam gadis manis ini nggak ada yang berdomisili di Bandung. Tapi yaaa justru itu.. hahaha... Namun sayangnya satu personil Telon ternyata nggak bisa ikut acara "liburan" kali ini dikarenakan suatu alasan yang teramat pelik untuk diceritakan.

Singkat cerita, tanggal 6 April 2012 Telon janjian ketemu di Bandung sekitar jam makan siang. Dengan segala teknis yang ruwet akhirnya Telon baru bener-bener ngumpul di Cihampelas Point Cipaganti. Sudah itu kita langsung check in di Guesthouse yg sudah saya book dari sehari sebelumnya, yaitu Guesthouse Pos Cihampelas. Letaknya didaerah Cicendo, dekat Hotel Novotel. Tampak depan, guesthouse ini sangat suram, tapi ternyata dalemnya oke-oke aja lho.

Di guesthouse kita mandi dan ganti baju, baru sudah itu kita keluar makan siang. Tujuan pertama makan siang kita adalah Gampoeng Aceh. Makanannya mirip cafe chennai di Bintaro Nine Walk, yaa semacam cafe India gitu deh. Tujuan setelah makan siang adalah BEC, kenapa? karena ponsel saya tiba-tiba rusak gara-gara malware Instagram. Maksud hati sih mau main instagram selama liburan, ternyata malah bikin petaka. Jadilah kita langsung cuuuuz ke BEC, bukan untuk beli hp baru sih, tapi ke Samsung Service Center yang ternyata hari itu tutup karena tanggal merah. huhuks.. Untung saya bawa ponsel Sony Ericsson saya yang walaupun keypadnya mencelat2 masih bisa juga dipakai. Karena di BEC nggak membuahkan hasil, jalan kaki lah saya sama Ayus ke BIP. Daaaan, sampe BIP ternyata Enduh, Dee, dan Adu yang naik mobil belum sampe. Wakakakaka... Malah muter-muter deh sama Jodi.

Oiya, perkenalkan, Jodi adalah sopir gaul kami selama di Bandung. Kalau mau tau seperti apa gaulnya sopir kami, bayangin aja penampilan Axel anak Titi DJ, persiiiiiss.... plus behel dan BB nya. hihi.. Sopir kami ini tergolong asik karena dia bisa merangkap jadi guide kami selama di Bandung. Dia tau semua tempat asik yang wajib dikunjungi di Bandung. Sayang sekali kami nggak punya fotonya Jodi.

Balik lagi ke cerita BIP, di BIP saya beli charger. Iya, karena saya nggak bawa charger Sony, bawanya Samsung. Dari BIP kita moving ke FO-FO. FO yang pertama The Secret di Jalan Riau, dilanjutkan ke FO Rumah Mode di Setiabudhi. Berhubung sudah malem, pulang ke penginapannya sekalian makan malam. Jodi nyaranin kita untuk makan di "Nasi Bancakan", rumah makan bergaya tradisional dengan alat-alat makan tradisional dan setting tempat yang entah sengaja atau tidak dibuat sangat lusuh dan berantakan. Hahaha.. Tapi makanan disini lumayan laah..

Pulang lah kita ke guesthouse dan cepat-cepat istirahat karena besoknya kita mau ke Trans Studio, Indoor Theme Park di Bandung. Yaa semacam Dufan gitu lah, tapi indoor.

Sengaja kita berangkat pagi ke BSM biar nggak antri-antri banget di Trans Studionya. Berangkat lah kita setelah santap free breakfast dari penginapan kita. Dijalan, kita memutuskan untuk sarapan lagi karena nggak kenyang cuma sarapan roti bakar dan teh panas. Hahaha.. Mampirlah kita di tukang bubur dideket BSM. Pesan bubur untuk 5 orang dan ternyata tinggal tersisa 2 porsi. Saking kreatifnya Telon, kita minta si abang bubur untuk menjadikan bubur dua porsi ini menjadi lima porsi. Superb.

Sudah sarapan kita langsung cuuuuz ke Trans Studio dan menghabiskan waktu disana sampai Ashar. Dari Trans Studio kita langsung berencana pulang ke Jakarta, dan masih diantar Jodi karena memang kita book dia dari Jumat sampai Minggu (2 x 24 jam).

Nah, kebetulan dong, mumpung masih ada waktu, muncullah ide Telon jadinya nggak langsung ke Jakarta, tapi pulangnya ke Rumah Dewi (yang nggak ikut liburan) di Tangerang. Nah, ini nih.. Proses menemukan rumah Dewi ini nih yang jadi petualangan tak terlupakan. Dan serunya, Jodi sopir gaul kita ini orangnya nggak gampang menyerah lho. Dia ikut bingung karena memang belum pernah menjamah daerah Tangerang, apalagi sepelosok rumah Dewi ini. Hahaha.. Amazingly, ketemu!! Haha...

Rencananya sih Telon nginep di rumah Dewi dan Minggunya langsung ke Bandara nganter yang bertolak ke Probolinggo dan Solo. Berhubung ponselku butuh perawatan khusus, aku nggak bisa ikut deh, dan balik duluan pagi-pagi bangetnya.

Over all, liburan Telon memorable banget lah. Saya sendiri sebenarnya nggak menyangka bisa kumpul dan liburan sama Telon justru disaat kita sudah benar-benar dipisahkan oleh jarak. :)


Tapi yaa.. inilah Telon.. dan sampai nanti kita tetap akan begini.. :)






PS: I love Telon *smooch..