James Verone, Mencuri $1 demi Kesehatan

Tiba-tiba ingat sesuatu di Hari Rabu minggu lalu, tepatnya tanggal 22 Juni 2011. Tidak ada yang spesial hari itu, hanya saja saya membaca sebuah koran Warta Kota tertanggal hari itu di Warung Nasi Bu Ning Sarmili dan menemukan sebuah berita singkat tentang seseorang yang berfikir Out of The Box. Kalau ada yang punya korannya coba buka rubrik "Kilas Dunia" halaman 23 deh.


Namanya James Richard Veron, umurnya 59 tahun dan telah menanggur sejak tak lagi menjadi delivery person Coca-Cola (ABC News, June 23, 2011). Orang ini tak punya asuransi kesehatan, sedang ia menderita sakit punggung kronis dan cedera pada kaki kirinya. Kala itu ia masih mentolerir dan mengabaikan penyakit dalam dirinya. Namun ketika ia merasa menemukan benjolan pada bagian dada dan merasakan sakit luar biasa, ia berfikir harus melakukan sesuatu. 

Seorang pengangguran tanpa asuransi kesehatan dan hanya memiliki sedikit uang tabungan serta kupon makan, tak mungkin berencana nekat datang ke rumah sakit dan mendaftarkan diri pada resepsionis. Yang ia lakukan ialah mendatangi sebuah Bank bernama Gastonia Bank di Kota Gastonia, yang ia pilih secara random. Ia mendatangi teller bukan untuk mengajukan pinjaman, melainkan memberikan secarik kertas yang ia tulisi pernyataan bahwa ia meminta uang $1 dan mengatakan bahwa ia membawa senjata. Ya. dia mencoba merampok. Dan hanya $1. 

Merasa ada yang tak beres teller bank tersebut langsung menelpon 911 dengan panik, dan tidak lama kemudian teller itu dilarikan ke Gaston Memorial Hospital karena penyakit tekanan darah tingginya kambuh. Verone sendiri malah duduk tenang di sofa menunggu polisi datang manangkapnya. Sebelum Verone memesan taksi untuk menuju Gastonia Bank, ia sempat mengirim email pada Gastonia Gazette, harian Kota Gastonia, yang berisi: "When you receive this, a bank robbery will have been committed by me. This robbery is being committed by me for one dollar." Dia juga menuliskan motif pencuriannya adalah demi kesehatan.

Yup, James Verone memang sengaja mencuri $1 dari bank agar dirinya ditangkap dan dipenjara. Verone berfikir jika ia ditangkap dengan tuduhan perampokan bank maka ia akan dipenjara selama 3 tahun, dan selama 3 tahun tersebut ia bisa mendapatkan perawatan kesehatan secara gratis untuk punggung, dada, dan kakinya. Setelah dipenjara pun ia akan mendapatkan jaminan sosial serta tinggal di Myrtle Beach. Namun pada kenyataannya, ia menghadapi tuduhan pencurian terhadap seseorang dan mendapat hukuman kurang dari 12 bulan. Tak kekurangan akal, ia berencana mencuri lagi setelah keluar dari penjara nanti. Dan ia tidak lupa meminta maaf kepada teller bank yang ditodongnya karena telah membuat teller tersebut harus menjalani perawatan dirumah sakit.

Demi kesehatan orang ini mau melakukan apapun. James Verone berfikir kreatif sehingga ia mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkannya walau harus mencuri uang $1 di bank.Dia juga memberikan pernyataan bahwa ia tak takut sama sekali saat melakukan pencurian itu, ""I didn't have any fears. If you don't have your health you don't have anything."

Sumber: 
Warta Kota, Rabu 22 Juni 2011

It's In Me! It's Creativity.

Sekilas judul post ini mirip dengan tagline sebuah produk air mineral,  jika diperhatikan lebih cermat ini bukan mirip tapi memang sama. Bukan bermaksud nyolong ide, atau pun senjata agar dapet banyak hit dari blogwalker, tapi saya sedang ingin menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan makna dari ungkapan "It's In Me" itu sendiri.

Waktu masih tingkat satu dulu saya sering ikut tapping acara Kick Andy. Pernah suatu kali saya ikut tapping episode dengan tema yang saya suka, "Young On Top" yaitu mengenai orang-orang yang sudah mencapai kesuksesan di usia yang terhitung muda. Salah satu nara sumber yang hadir pada saat itu Yoris Sebastian, pemilik predikat "General Manager termuda se-Asia dan termuda kedua di dunia" pada waktu itu. Yoris dikenal sebagai sosok yang inovatif dan kreatif. Bahkan menurut saya Yoris ini bisa dibilang seorang Pakar Kreatifitas. Melakukan sesuatu diluar kebiasaan itu salah satu proses kreatif, itu quote yang saya masih ingat saya dapat dari Yoris. Contohnya sepele saja, jika kita terbiasa memakai jam tangan di pergelangan tangan kiri, coba deh sesekali pakai di pergelangan tangan kanan. Hal-hal kecil seperti itu memicu kita untuk terus berpikir kreatif, Think Out of The Box, Execute Inside the Box.

Kreatifitas itu tidak terbatas, boundless.

Berbicara tentang kreativitas, selalu ada satu sosok yang secara dominan menginspirasi saya. Creative People tak harus terkenal kan? Tak harus seniman ulung yang karyanya dipamerkan dimana-mana hingga banyak tiruannya, tak harus penyanyi bersuara merdu yang lagunya tergaung di setiap pemutar musik walau hanya bajakannya, tak harus penyandang predikat "ter-" yang punya segudang piala walaupun hanya piala imitasi. 

Creative People bisa jadi orang-orang disekitar kita, yang dekat dengan kita. Bahkan bisa jadi kita sendiri termasuk Creative People. Ya, saya berani bilang bahwa saya ini kreatif, saya yakin sepenuh hati. Tapi disini saya bukan akan menceritakan diri saya sendiri dengan narsis. Creative People yang akan saya ceritakan ini adalah sosok yang terdekat dengan saya, walau sudah lama kami tidak bertatap muka berkedip mata bergandeng tangan dan berpelukan. Still.. The most inspiring creative people in my life is my mother. No one can ever be better than her.

Perfect. Sempurna. Satu kata yang menggambarkan Almh Mama. Kenapa saya bilang gitu? Karena memang gitu keadaanya. Semua hal yang menurut saya harus ada pada diri seorang perempuan, sudah ada semua di diri Mama. Semua jenis pekerjaan perempuan, Mama pasti bisa lakukan. Semua keterampilan khas perempuan, Mama punyai. Saya bisa bilang, Mama  saya punya kreatifitas tanpa batas.

Memasak adalah salah satu keterampilan khas perempuan yang paling tersohor. Walaupun memasak sendiri sebenarnya tidak terbatas hanya dilakukan oleh kaum perempuan, tetapi kebanyakan orang pasti masih setuju dengan ungkapan bahwa perempuan harus bisa memasak. Mama, juara dalam hal memasak. Jenis masakan apapun pasti Mama bisa buat, dan selalu enak. Bahkan dulu Mama ngga cuma masak untuk keluarga lho, dulu Mama sering menerima pesananan kue-kue untuk acara-acara besar. Pesanan kue dalam jumlah besar juga sering datang mendekati Lebaran. Kalo udah gitu, Mama pasti jadi sering begadang, tidur sangat malam dan bangun sangat pagi demi menyelesaikan pesanan ribuan kue. Saya? Bagian icip-icip tentunya.

Menjahit hampir sama populernya dengan memasak. Profesi penjahit juga ngga selalu perempuan, tetapi menjahit adalah salah satu pekerjaan perempuan yang sudah mulai lekang oleh waktu. Mungkin, sekarang ini, kalo dibikin perbandingan antara perempuan yang bisa menjahit dengan yang tidak, pasti sangat timpang. Saya? Bisa dong, tapi menjahit bagian-bagian baju yang bolong atau kancing lepas saja.  Mama? Jangan ditanya. Dulu saya dan kakak saya jarang beli baju jadi. Seringnya, kalo kami pingin punya baju baru ya beli bahan/kain, lalu Mama yang menjahit. Membuat pola, memotong pola, menjahit, Mama juaranya. Selain kreatif, lebih irit pula kan?

Fashion, salah satu hal yang nggak bisa lepas dari dunia perempuan. Mama dulu pernah menjadi penata busana untuk acara-acara Fashion Show juga. Mix and match outfit sudah tidak asing lagi buat saya. Walaupun dulu saya belum pernah ikutan jadi objek, tapi saya bisa lihat dari foto-foto Mama dan kakak-kakak saya, sangat fashionable. Memadukan mode dan warna atasan, bawahan, alas kaki, asesori, make up, serta gaya rambut adalah keahlian Mama juga.

Kerajinan tangan seperti kristik (cross stitch), sulam, anyam, jahit, dan gunting-tempel juga menjadi hobi Mama sehari-hari. Hiasan-hiasan dinding di rumah adalah hasil karya Mama sendiri. Di ruang tamu ada pigura sebesar 1 x 1,5 m yang membingkai hasil kristik Mama sendiri. Bunga-bunga imitasi di setiap vas di atas meja juga hasil karya Mama dari bahan pita jepang. Taplak meja berwarna-warni juga hasil karya Mama dari bahan benang wol dan selang kecil. Bukan sekadar hobi, kala itu Mama juga menerima pesanan souvenir pernikahan dalam jumlah besar. Hampir sama dengan pengerjaan pesanan kue, penyelesaian pesanan souvenir bisa membuat Mama tidak tidur semalaman.

Mama mengerjakan semua pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Tidak pernah terlewat satu pun kewajiban beliau sebagai seorang Istri dan Ibu meski Mama bukan full time mom, Mama mengerjakan itu semua itu di luar jam kerja. Mama juga wanita karir seperti kebanyakan ibu-ibu muda jaman sekarang. Pagi-siang dihabiskan di kantor, di luar itu waktu Mama untuk keluarga. Mama ngga pernah kehabisan ide kreatif untuk  tetap selalu memberikan perhatian penuh ke keluarga.

Aaahh.. writing any story about her always makes me shed a tear. I miss her so bad. :')

Anyway, kembali lagi, she's the most adorable creative people in my life. Kreatif itu tanpa batas, dan Mama selalu berpikir kreatif untuk membuat saya merasa "tercover". Meski Mama sibuk, Mama bekerja, Mama mengerjakan banyak hal, tapi saya ngga pernah sedikit pun merasa ngga diperhatikan. Kok bisa gitu? Ya karena Mama saya kreatif. :)

Saya pingin lho jadi seperti Mama. Wanita karir serba bisa yang tetap memberikan perhatian penuh ke keluarga. Makanya saya pingin kreatifitas yang ada di diri Mama itu ada juga di diri saya. Saya sedang belajar untuk itu, saya sedang berusaha membuat creativity itu jadi It's In Me. Ngga cuma health yang harus "It's In Me" tapi creativity juga. It's In Me! It's In Me! Kenapa saya pilih istilah "It's in me" bukan "It will be in me"? Buat motivasi aja, lagian emang saya pasti bisa membawa creativity ke dalam diri saya, kan saya sudah bilang di awal, saya yakin saya ini kreatif. (Abaikan!).

Sekali lagi, kreatif itu tanpa batas. Regards.


P.S.: salam kecup muahh buat Mama di Surga, doa Dinda selalu ada buat Mama

A Word Means Words

Kita pasti sering mendengar ungkapan bahwa sebuah kata bisa saja mempunyai banyak makna.Kita tentu tidak selalu bisa menelan mentah-mentah apa yang kita dengar dari orang lain, apalagi pada saat bersenda gurau. Tidak hanya itu, beberapa orang sering menggunakan kiasan-kiasan dalam membuat suatu karangan sastra, ada pula yang menggunakan kata kiasan sebagai senjata rayuan gombal. Sangat beragam bukan, sampai-sampai terkadang juga ada  pasangan yang bertengkar hanya karena salah satu dari mereka menggunakan ungkapan dengan kiasan, sedang pasangannya tidak tepat mengartikan. (Ehm, ini bukan curcol yah).  Yang jelas, bahasa itu penggunaannya luas, bahasa apapun. Language is no barrier, begitu istilahnya.

Contohnya nih lirik lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Frank Sinatra dan kemudian dipopulerkan oleh banyak orang dengan aransemen masing-masing, judulnya Fly Me to The Moon. Pasti sebagian besar dari kita sudah pernah mendengar lagu ini.

Fly Me To The Moon

Fly me to the moon
Let me play among the stars
Let me see what spring is like
On a-Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, baby, kiss me

Fill my heart with song
And let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, I love you

Fill my heart with song
Let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, in other words
I love ... you 

Dalam lagu ini, diceritakan seseorang yang mengungkapkan perasaan dengan kata-kata kiasan. Dia mengutarakan keinginannya dalam bahasa yang indah didengar, dengan kata-kata yang sebenarnya jika diartikan sangatlah tidak masuk akal untuk sebuah permintaan, tetapi ada makna lain yang tersirat dalam kata-kata tersebut.

In other words, dengan kata itu penulis lagunya menyertakan pula makna yang dimaksud dari kata-kata kiasannya. Dalam keseharian kita sering menyebut kata-kata indah ini sebagai GOMBAL. Seringkali, meski kita tau lawan bicara kita sedang nggombal, dan kita menunjukkan sikap tidak suka, dan walau sebenarnya memang tidak suka, namun dalam hati pasti pingin senyum juga, ya kan? Itulah kekuatan kata-kata. Kekuatan gombal. GOMBAL WARNING! :D



P.S.: Inget lagu ini gegara ngobrol sama Aang nih.. haha.. thanks yo mas e..

Tips: "Menjadi Pribadi yang Menyenangkan"

Kebetulan saya sedang di rumah, di Solo (minggir sitik lah), saya iseng-iseng ngoprek laci meja belajar saya jaman SMP-SMA dan menemukan kumpulan minimag dan buku saku yang isinya tips-tips pengembangan diri. Kemudian saya baru tersadar bahwa mungkin memang bacaan-bacaan inilah yang sedikit banyak mempengaruhi kepribadian saya sekarang.

Salah satunya berjudul "10 Kiat Menjadi Seorang Pribadi yang Disukai". Saya akan bagi disini isinya, singkat saja kok, karena memang cuma buku saku.
Kata kunci yang harus diperhatikan dalam berhubungan dengan orang lain adalah harga diri.
Kalimat di atas itu yang menjadi opening dari buku saku ini. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Mengapa? Karena [IMO] dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain kita memang perlu terus belajar memuaskan harga diri orang lain tanpa menjatuhkan harga diri kita sendiri. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa harga diri yang terpuaskan membuat orang menjadi lebih menyenangkan, berprestasi, dan lebih bersahabat.
Sikap apa yang kita perlukan demi membangun hubungan baik dengan orang lain?

1. Royal dalam memberi pujian
Masih ingat teori kebutuhan manusia yang menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah self-esteem atau penghargaan diri? Menurut buku ini, pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Kalau sampai saat ini ternyata diantara kita masih ada yang sangat sulit dalam hal memuji orang lain, mungkin kita kurang membuka mata kita terhadap hal-hal positif. Namun, jangan pernah sekalipun memuji orang lain hanya untuk menjilat, kita seharusnya memuji orang lain sesuai sisi baik yang kita lihat dari orang tersebut, karena hanya pujian yang tulus dari hati lah yang dapat membawa energi positif. "Yang dari hati pasti nyampe ke hati."

2. Membuat orang lain merasa penting
Mengerjakan sesuatu hal untuk seseorang yang menganggap kita penting itu lebih menyenangkan dari pada melakukan sesuatu hal untuk orang yang menganggap kita ada-atau-tidak-sama-saja bukan? :)

3. Jadi pendengar yang baik
Mengapa kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukan dua mulut satu telinga atau lainnya? Karena kita memang seharusnya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Memberi kesempatan orang lain untuk berbicara sangatlah penting. Pernah menghadapi lawan bicara yang nyerocos terus kalau ngomong ngga pake titik koma? Atau pernah mengalami perdebatan yang pelik sampai-sampai menyampaikan pendapat pribadi pun tak ada kesempatan karena memang selalu dipotong oleh lawan bicara? Atau pernah berhadapan dengan lawan bicara yang lebih canggung hingga tidak ada yang memulai pembicaraan? Krik..krik..Tidak enak bukan berada dalam posisi itu, maka beri selalu kesempatan orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan agar percakapan terus mengalir, dengarkan dengan antusias, dan jangan menimpali jika tidak diminta. 

4. Sebutkan nama dengan benar
Umumnya, orang tidak suka apabila namanya disebut secara salah apalagi sembarangan. Bila memang masih ragu, tanyakan secara langsung bagaimana melafalkan dan menulis nama tersebut dengan benar. Menggunakan nama dalam percakapan, bukan sekedar sapaan, membuat lawan bicara kita merasa dihargai. Menyebut nama Adi dalam percakapan lebih baik daripada sekadar sapaan "Kamu" atau "Anda" sekalipun. Menyebutkan Pak Peter dalam percakapan juga dirasa lebih baik kan daripada sekadar sapaan "Bapak". Begitupun Dindun, lebih suka disebut namanya daripada sekadar dipanggil "Mbak" atau "Kak".

5. Ramah bersikap
Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat anda. Keramahan memecahkan kebekuan dan kekakuan suasana.
6. Murah hati
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi.
Kemurahan hati itu disatu sisi baik untuk diri kita, dan disisi lain baik bagi orang lain. Oleh karena itu, muncul anggapan bahwa orang yang murah hati berbuat baik pada dirinya sendiri.

7. Menghindari kebiasaan mengkritik, mencela, atau pun menganggap remeh
Umumnya, orang tidak suka bila kelemahannya diketahui orang lain, apalagi dipermalukan. Jika hal itu terjadi, maka orang tersebut akan merasa harga dirinya diserang. Hal ini menyebabkan pertahanan diri dengan sikap tidak bersahabat.
8. Bersikap asertif
Jika yang terjadi adalah prinsip yang berseberangan antara kita dan orang lain, maka kita tidak harus selalu menyesuaikan diri. Begitu pula dengan orang lain, bukan lawan bicara kita yang harus selalu menyesuaikan diri juga. Bersikap asertif adalah mengatakan Ya atau Tidak pada hal yang tepat. Hal ini tentu jauh lebih baik daripada menjadi Yesman.

9. Melakukan hal-hal yang kita ingin orang lakukan kepada kita
Inisiatif, adalah hal yang harus ada pada diri kita. Bila kita ingin orang lain menghargai kita, maka kita harus berinisiatif dulu untuk menghargai orang lain. Berlaku juga untuk hal-hal lain. Terkadang hal ini juga berefek sama pada hal-hal negatif yang kita lakukan ke orang lain, akan kembali ke diri kita juga.
karma is a bitch
10. Mencintai diri sendiri
Satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melaksanakan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Semakin kita menyukai diri kita sendiri, semakin mudah pula kita menyukai diri orang lain. Efek dominonya, orang lain akan menyukai kita karena kita bersikap baik dan menyenangkan.

Itulah tadi sepuluh poin yang sedikit banyak membantu kita dalam berbaur dengan lingkungan. Lumayan nih nemu buku saku nya, berguna banget buat dishare dan tentu saja buat ngingetin diri saya sendiri. :) 

Menu-menu Aneh McDonald's di Seluruh Dunia

Siapa yang tidak kenal McDonald's? Restoran fastfood waralaba raksasa yang menguasai penjualan hamburger di seluruh dunia. Bahkan dalam wikipedia disebutkan: McD is the world's largest chain of hamburger fast food restaurants dan dalam wikipedia berbahasa Indonesia disebutkan bahwa McD dijadikan sebagai simbol globalisasi dan penyebar gaya hidup orang Amerika.

Restoran McDonald's pertama di Indonesia terletak di Sarinah, Jakarta dan dibuka pada 23 Februari 1991. Berbeda dari kebanyakan restoran McDonald's di luar negeri, McDonald's juga menjual ayam goreng dan nasi di restoran-restorannya di Indonesia. FYI, Sarinah Plaza (nama sekarang) adalah pertokoan berkonsep mal pertama di Indonesia yang didirikan tahun 1965 dengan konsep Toserba atas instruksi Bung Karno.

Menu utama restoran McD adalah hamburger, disamping itu disediakan juga soft drink, kentang goreng, ayam olahan, dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada. Di Indonesia kita biasa menjumpai restoran McD menjual nasi + ayam goreng, tetapi saat kita berada di luar negeri jangan berharap bisa memesan menu tersebut di setiap restoran McD. 

Berikut ini saya akan sebutkan beberapa menu restoran McD seluruh dunia yang tidak ada di  McD Indonesia, atau bahkan memang sudah tidak ada di negara manapun. Bagi kita mungkin menu-menu ini sangat terlihat, terdengar, dan terasa aneh, tapi mungkin di negara lain ini memang sangat lazim bahkan menjadi favorit consumer. Tapi bisa juga menu-menu ini hanya berbeda di penamaannya, beberapa restoran McD di negara-negara lain memang memberi nama khas pada menu McD.


Yuna Zarai – Deeper Conversation

Is your favorite color blue?
Do you always tell the truth?
Do you believe in outer space?
and i'm learning you

Is your skin as tanned as mine?
Does your hair flow sideways?
Did someone took a portion of your heart?
and i'm learning you

And if you don't mind
Can you tell me all your hopes and fears
and everything that you believe in
Would you make a difference in the world
I'd love for you to take me to a deeper conversation
Only you can make me

I let my guard down for you
and in time you will too

If you don't mind
Can you tell me all your hopes and fears
and everything that you believe in
Would you make a difference in the world
I'd love for you to take me to a deeper conversation
Only you can make me


I ♥ Shoes

Lumayan lama ngga ngeblog, waktu cum dibahiskan untuk blogwalking aja. Padahal ide tulisan banyak sekali mencuat melompat di pikiran saya. Salah satunya ya ini, menulis tentang kesukaan saya terhadap benda bernama sepatu. Ya, saya termasuk salah satu orang yang agak gemar mengoleksi jenis dan model sepatu walau ngga semuanya saya pake sehari-hari. :)

Kadang saya membeli sepatu untuk di pakai sehari-hari ke kampus. Modelnya biasa saja dan cenderung casual-semi formal. Warna pun standar, kalo ngga putih, item, cokelat, ya abu-abu. Kenapa begitu? Karena menyesuaikan warna-warna outfit yang diperbolehkan di peraturan kampus.

Diluar itu, saya beberapa kali juga sengaja membeli sepatu untuk tujuan tertentu. Misalnya, untuk menghadiri pesta pernikahan, wisuda, photo buku angkatan, nge-MC, ngamen, dan special occasion lain. Nah, untuk tujuan-tujuan itu saya agak berani bereksperimen dalam memilih model dan warna, disesuaikan dengan acaranya lah ya.

Dulu, saat saya masih kuliah di PTN, sebenernya saya udah suka bereksperimen dengan model dan warna sepatu. Soalnya, disana kan bajunya juga ngga harus kemeja dan rok panjang polos seperti di PTK ini. Dulu saya suka sekali nge-match outfit dengan warna yang senada untuk setiap datang kuliah. Kalau pake baju warna pink, saya akan berusaha nge-match jilbab, sepatu, tas, dan aksesori lain dengan warna yang senada dengan warna pink. Begitu pula dengan warna lain. Disitulah serunya eksperimen warna dan model sepatu.

Saya kangen kebiasaan seperti itu. Disini, meskipun sebenernya sih oke-oke saja untuk ngematch full outfit gitu, saya jadi jarang bereksperimen. Selain karena model baju yang formal, juga karena teman-teman disini ngga banyak yang begitu. Bukan berarti saya bisa bereksperimen kalo ada temennya doang lho. Masalahnya, disini, ketika saya berpenampilan agak beda dari teman-teman saya, pasti ujung-ujungnya jadi bahan lirikan sinis dan aneh.

Munculnya kosakata "lebay" ternyata berpengaruh banyak di dunia fashion. Menurut saya, ngga ada yang "lebay" di fashion. Fashion is about art, ngga ada salah ngga ada benar, semua orang berhak bereksperimen dan membuat stylenya sendiri-sendiri. Tapi, sering kali kata "lebay" ini digunakan untuk menyebutkan keadaan dimana seseorang bertingkah dan berpenampilan beda dari teman-teman disekitarnya. Jujur saja, saya ngga mau dibilang "lebay" cuma karena bereksperimen dengan outfi saya disini, kecuali teman-teman saya mau ikut lebay semua.

Kembali lagi ke sepatu, siang tadi saya baru saja membeli sebuah sepatu baru. Tapi ini bukan pamer, sekedar ngasi tau aja. Sebenarnya acara "beli sepatu" ini saya rencanakan akan terlaksana setelah dipastikan magang dimana setelah lulus kuliah, ngga lama lagi, tinggal menunggu hitungan hari, yaaa paling sekitar seratus lima puluhan hari lah. Nanggung kalo beli sekarang. Tapi, tak disangka-sangka tak dinyana-nyana, sepatu saya yang cokelat tiba-tiba robek bagian depan. Padahal sepatu itu satu-satunya sepatu yang cocok dipake untuk santai dengan kesan feminin. Beberapa kali saya menghadapi kesulitan  saat akan menghadiri suatu acara dengan outfit casual-feminin dan berujung dengan sepatu putih buluk model casual-semi sporty. Dan itu ngga pas tapi dipas-pasin. 

Ujung-ujungnya kemarin pas ikut Kuliah Calon Birokrat, si pacar bilang gini "kayaknya kamu lebih butuh beli sepatu deh". #jleb hehe.. Tergugahlah hati saya untuk mengubah perencanaan finansial untuk pembelian aset berupa sepatu. Saya pikir ulang keputusan saya yang lalu, dan berfikir, beli saja sepatu sekarang, tapi yang sekalian bisa dipake nanti pas magang. Artinya, saya ngga mungkin beli sepatu yang semi sporty lagi, minimal casual-feminin atau semi formal-feminin.

Setelah putar-putar Blok M Plaza akhirnya saya kepincut sama grey lizzy bow low heel dari Lower East Side Canada. Just simple yet so tough. Modelnya semi formal-feminin, saya suka kitten heelnya, dan saya pikir sepatu ini bisa saya pakai lagi nanti pas udah masuk dunia kerja magang.

Sebenernya, sebelum hari ini saya udah ngetag sepatu yang saya incer, black court mid heel peep toe-nya Marie Claire, tadi juga udah liat lagi barangnya di Marie Claire Store. Tapi dengan segala pertimbangan akhirnya saya mengalihkan sasaran. Salah satunya pertimbangan masalah harga, LES masih dibawah MC harganya. Lagi pula modelnya juga lebih general (ini sumpah ngeles doang, yg bener masalah harga).

Intinya kembali lagi ke masalah awal, sesuai judul post ini, I ♥ Shoes, dan saya rindu bereksperimen dengan mereka. Saya memakai apa yang saya rasa pantas dan nyaman saya pakai, saya suka bereksperimen dengan warna dan model sepatu karena memang saya suka, bukan karena ingin dilihat dan dinilai lebih oleh orang lain di sekitar saya. Dan saya tidak pernah membeli sepatu tanpa tujuan, itu hal yang sia-sia, apalagi saya beli dengan duit dari ortu saya. Fashion is about art. Shoes fashion is my passion. So, let me "art" them. :)

Kawan Berhentilah Sejenak

My Tumblr

Roda kehidupan selalu dan pasti berputar kawan..
Di atas di bawah bukanlah masalah..
Yang terpenting bagi kita adalah tetap melaju..
Mengayuh harapan di bahu kita..
Berhenti sejenak jika kejenuhan menggelayuti..
Tetapi jangan pernah lelah untuk bangkit dan bangkit lagi..
Mengayuh roda kehidupan menggapai asa disana..
Jangan pernah lelah dan menyerah pada keadaan..
Dan jangan pernah lengah pada hambatan...

-radhdindun-

Owl City - Aligator Sky


Aligator Sky
(Owl City feat. Shawn Chrystopher)

[Chorus]
Where was I when the rockets came to life
And carried you away into the alligator sky
Even though, I'll never know what's up ahead
I'm never lettin' go, I'm never lettin' go


[Shawn Chrystopher - Rap Verse 1]
Uh uh, that's not a plane, that's me
I'm sittin' where I'm supposed to
Floatin' on the cloud, can't nobody come close to
The concrete and the sky switch places
So now my ceiling is painted with cosmic spaces
Firecracker to the moon, keep your eyes shut
Blastin' off like a rocket from the ground up
Heh, I used to catch a cab on the Monday
Now the taxi's sellin' lights on the runway, fly
Condo on the milky way
A house on the cloud and God's my landlord
And for my rent all I pay is my drive
Got that so If you need me you can find me in the alligator sky

[Chorus]
Where was I when the rockets came to life
And carried you away into the alligator sky
Even though I'll never know what's up ahead
I'm never lettin' go, I'm never lettin' go

[Bridge]
Roller coaster through the atmosphere
I'm drowning in this starry serenade
Where ecstasy becomes cavalier
My imagination's taking me away

Reverie whispered in my ear
I'm scared to death that I'll never be afraid
Roller coaster through the atmosphere
My imagination's taking me away

[Shawn Chrystopher - Rap Verse 2]
Uh, now I'mma dance like I never dance
Sing like I never sing, dream like I've never dreamed
Or try to, 'cause we've been lied to
That the sun is somethin' that we can't fly to
Well, I sit on my star and see street lights
Look up, ha, you'll miss me if you blink twice
Imagination is hot and if you got it you can meet me
When you see me in the alligator sky


[Chorus]
Where was I when the rockets came to life
And carried you away into the alligator sky?
Even though I'll never know what's up ahead
I'm never lettin' go, I'm never lettin' go

Where was I when the rockets came to life
And carried you away into the alligator sky?
Even though I'll never know what's up ahead
I'm never lettin' go, I'm never lettin' go

In the alligator sky... 


I Always Act Like Myself

Itu adalah sekelumit tentang saya yang mungkin readers sudah baca di kolom 'About Me' maupun di complete profile saya. Ya saya memang seperti itu, dimanapun saya berada saya berusaha untuk menjadi diri saya sendiri, dan cenderung lebih memegang prinsip. Dari kecil saya dididik untuk membentengi diri dari pengaruh luar, dan itu terbawa sampai sekarang. Saya bisa dibilang termasuk orang yang tidak mudah dihasut dan dipengaruhi, tidak mudah terbawa arus. 

(ini bukan thread perkenalan)

Penelitian | Hari ke-5

Sabtu, 09 April 2011
Hari ini saya mulai dengan kebingungan tiada tara (ini lebay sih). Bingung mau berangkat ke tempat penelitian jam berapa. Dua hari yang lalu saya berusaha menghubungi Pak Kamboja untuk menanyakan kepastian data yang saya minta untuk penelitian, tetapi tidak berhasil mendapat konfirmasi apa-apa, Pak Kamboja pada waktu itu bersikukuh menjawab dengan "Sabtu, mbak. Nanti saya kabari saja." Kalo sudah digituin ya sudah, apa mau dikata, kalo maksa ngeyel malah bahaya. Alih-alih menunjukkan kesungguhan, yang ada malah data ngga dikasi karena ngga mau nurut. 

Sociocultural Behavior | Perilaku Sosial Budaya

Setiap kali kita berada pada lingkungan yang baru kita kenal, kita pasti perlu menyesuaikan diri. Tidak perlu merubah total kepribadian kita menjadi sama seperti orang-orang di lingkungan itu, kita hanya perlu menjadi diri kita sendiri yang sadar akan perilaku sosial budaya yang berlaku di lingkungan tersebut.


Menjadi diri sendiri memang sangat baik bagi kehidupan, bahkan hal itu disarankan, tetapi terlalu mengekang diri dengan benteng-benteng pertahanan prinsip terkadang justru membuat kita tersisih. Kalau kata orang jawa: "Sing bener ki durung mesti pener". Artinya, sesuatu yang benar belum tentu tepat. Jadilah seperti bunglon, kulitnya bisa berubah warna sesuai warna di tempat bunglon itu menempel. Walaupun warnanya berubah-ubah toh dimana-mana dia tetap bunglon, reptil unik ciptaan Tuhan.

Jika kita sudah mempelajari perilaku sosial budaya yang berlaku di lingkungan kita, kita tentu bisa membuat batasan-batasan seberapa banyak kita harus menyesuaikan diri. Terlalu menuruti lingkungan juga bisa membuat kita terlihat tak berprinsip.Masyarakat cenderung lebih susah memberi kepercayaan pada orang-orang yang ngikut sana ngikut sini. Jaim (jaga imej) itu perlu, tapi ada batasannya juga, sejauh mana kita menuruti kemauan orang lain. 

Disini, saya akan sedikit bercerita tentang sociocultural yang berlaku di lingkungan tempat tinggal saya di Jawa. Tentang bagaimana orang berinteraksi satu sama lain. Hal ini seharusnya sudah saya ketahui sejak lama, karena saya tinggal ditengah-tengah budaya Jawa sejak saya berumur enam tahun. Namun, justru karena terlalu terbiasa dengan kulturnya, saya justru baru menyadari hal ini saat saya sudah kuliah di Jakarta dan sedang mengadakan penelitian TA di Sukoharjo. Tepatnya ketika saya harus berinteraksi dengan orang-orang yang menjunjung tinggi adat budaya Jawa untuk sehari-harinya, bahkan dibawa ke prosedural kantor. 

Awalnya saya dihadapkan pada Bu Melati* (lihat pada postingan sebelumnya). Di lingkungan kampus saya, saya biasa berkomunikasi dengan teman dan bahkan dosen melalui alat komunikasi praktis yang bernama handphone jika memang tidak ada keperluan untuk bertatap muka. Contohnya sekedar bilang terimakasih, kan lewat telepon saja sudah cukup., atau bahkan sms saja. Tetapi ini tidak berlaku di daerah saya, keperluan bicara harus dituntaskan dengan bertatap muka. 

Kepada Bu Melati saya berniat menanyakan perihal bisa atau tidaknya saya mengadakan penelitian di kantor beliau, untuk menanyakan ini secara langsung tentu saja saya tidak bisa, waktu itu posisi saya masih di Jakarta. Datanglah orang tua saya ke rumah Bu Melati untuk menanyakan hal tersebut. Setelah mendapat jawaban "Ya" tentu saya perlu bertanya lagi, apakah diperbolehkan mengadakan penelitian pendahuluan dengan surat pribadi sembari menunggu surat survei resmi dari kampus. Untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban "Ya" atau "Tidak" ini masa saya harus meminta tolong orang tua saya lagi untuk datang ke rumah Bu Melati? Ternyata memang harus begitu. Padahal saya sebenernya ngga ingin merepotkan orang tua saya. Saya sudah mencoba bicara pada irang tua saya, "gimana kalo nanyanya lewat telepon aja, pa?" Dan papa saya menjawab dengan tegas, "Ojo, ra sopan." Hmm.. saya langsung melipir, ngga lagi-lagi deh berniat nanya gitu. Hehe.

Begitulah budaya jawa, bila ada perlu ya harus bicara langsung. Kemajuan teknologi tidak banyak berarti di lingkungan yang masih kental budaya seperti ini. Bu Melati cuma satu contoh dari berbagai kisah yang saya alami selama mengadakan penelitian. Ada satu kisah lagi yang menurut saya perlu saya ceritakan, yaitu tentang Pak Kamboja* (lihat postingan sebelumnya).

Pak Kamboja, petugas yang menangani dan mengarahkan penelitian saya. Pada hari pertama penelitian saya cuma ditanya mau ngapain, lalu disuruh kembali lagi besoknya membawa kuesioner dan perlengkapan wawancara dan observasi. Katanya sih karena hari itu saya kesiangan, jadi pegawai-pegawainya udah nyebar di lapangan. Besoknya saya datang membawa semua yang sudah saya persiapkan. Saya datang sangat pagi sampai-sampai bisa menyaksikan upacara apel pagi yang diikuti semua pegawai, artinya saya bisa ketemu semua pegawai setelah apel karena belum ada yang berangkat ke lapangan.

Ternyata Pak Kamboja berkehendak lain, saya cuma disuruh menyerahkan kuesioner dan kembali lagi hari Sabtu. Padahal sebelum saya bertemu dengan Pak Kamboja saya sempat ngobrol dengan banyak pegawai disana, yang artinya sebenarnya pegawainya ada dan bisa diwawancara saat itu juga. Waktu saya memohon-mohon untuk diperbolehkan wawancara hari itu juga, Pak Kamboja tetap keukeuh bilang "Hari Sabtu aja mbak." Baiklah, saya kembali pulang dengan tangan kosong.

Di rumah saya menceritakan hal ini ke orang tua saya, da orang tua saya mengangguk-angguk tanda wajar dan sangat memaklumi bahkan sudah hafal dengan respon seperti itu. Kata papa sih Pak Kamboja ini "mengambil wibawa". Ya, ini memang budaya Jawa lagi yang mewarnai disini. Budaya dimana yang membutuhkan sesuatu dari orang lain harus menuruti apa kata orang itu. Apalagi kedudukannya memang lebih tinggi. Dadi cah cilik kudu rumongso butuh. Intinya Pak Kamboja ingin dihargai dan ingin saya menuruti apa kata dia saja. Harus ada perjuangannya gitu.

Kembali lagi ke pembahasan awal, kita memang harus bisa jadi bunglon. Menghadapi berbagai sifat orang memang butuh skill dewa agar tidak terantuk. :)

Sekian dari saya, semoga bermanfaat bagi readers. Kenali sociocultural behavior orang yang reader hadapi, biar ngga mentok sana mentok sini, oke? ;)

The Story Behind [KTTA]

"Segalau-galaunya selama kuliah di STAN ya sekarang ini" –Dias Panggalih, Februari 2011–



Mengutip satu status update milik teman seorganda saya, Dias, bener juga kayaknya apa yang dibilang disitu.



Februari 2011, awal perkancahan KTTA dimulai dengan hiruk pikuk dan hectic mahasiswa tentang pemilihan bidang dan kemudian diikuti dengan pembagian Dosen Pembimbing dan penentuan JUDUL KTTA. Galau, belum tentu. Bingung, pasti. Dengan modal percaya diri dan sms dari Mbak Mawar (nama samaran) yang meyakinkan saya akan membantu mendapatkan data dari sebuah instansi pemerintah, akhirnya saya pun memilih AUDIT SEKTOR PUBLIK sebagai bidang karya tulis tugas akhir saya. Dan disetujui oleh kampus.

Milih judul pun saya konsultasinya ke Mbak Mawar. Bingung bingung bingung sampe akhirnya menemukan tema yang saya yakin mampu bahas dan Mbak Mawar yakin mampu bantu nyari data sampe ke akar-akarnya, sampe ke detil-detilnya, sampe ke dokumen yang biasanya ngga bisa diminta pihak lain, Mbak Mawar njanjiin bisa lho, smsnya masih saya simpan kok. Oiya, Mbak Mawar adalah saudaranya ibu yang notabene ngga ada hubungan darah sama saya. Setelah judul itu diajuin ke Dosbing, ternyata Dosbing saya setuju. Outline alhamdulillah lancar dan terhitung cepat secepat kilat dibanding yang lebih lambat.

Outline, kenapa saya bisa cepat selesai, karena saya terpancing oleh teman se-Dosbing saya yang lebih cepat. Sebut saja Anggrek. Jadi semangat gitu, kalo orang lain bisa, saya harusnya bisa cepat juga kan ya. Untungnya, anggrek juga kooperatif orangnya, kalo ketemu Dosbing suka bilang-bilang. Jadi saya bisa ngikut, hehe. Huge thanks to Anggrek deh. Pas outline disetujui Dosbing juga jadinya bareng. Senengnya bukan main saat itu. Gimana engga, pas ujian, minggu pertama belajarnya disambi mikir outline, sementara yang lain fokus ujian doang. Alhamdulillah beres dan minggu kedua bisa fokus ujian. 






Maret 2011, libur tlah tiba. Diawali dengan Java Jazz yang melenakan pikiran dan dompet. Liburan emang sengaja ngga pulang ke Solo, berharap bisa ngerjain KTTA dengan modal data dari kantor Mbak Mawar di Jakarta. Hampir tiap hari Mbak Mawar saya tagih janjinya, dikit-dikit dikasi datanya lewat email saya. Mulai dari contoh-contoh pembahasan, sampe ke bagian luar data yang signifikan. Sampe kira-kira seminggu sebelum libur berakhir, terjadilah. She did it. Bukan, Mbak Mawar belum ngasi data yang saya minta. Justru Mbak Mawar tiba-tiba bilang kantornya lagi genting, lagi ada internal conflict. Sehingga.....saya disarankan untuk menunda penelitian dan.....Mbak Mawar juga bilang bahwa data yang saya minta yang dulu dia bilang mau bantu dapetin walau sampe detil-detilnya itu sudah disegel dan dirapiin karena kantornya memang sedang dibawah pengawasan sebuah lembaga swasta pemberantas korupsi, Mbak Mawar ngga bisa lagi ngasi data yang dia janjiin kesaya. Jlegeerrrr... bagaikan tersambar petir di Warung Spesial Sambal.


Putar otak putar otak. Orang yang saya kabari pertama adalah pacar saya yang sedang galau soal KTTA juga. Walau galau kayak apa juga toh dia tetep bisa menenangkan saya lho. Hebat kan? Hari itu hari Rabu minggu terakhir liburan semester kayaknya, udah sore pula, jadilah saya habiskan malam kamis dengan bergalau ria, uhuk. Kamis sore saya nelpon orangtua dirumah, cerita tentang Mbak Mawar dan keajaiban yang dibawanya. Ortu ikut bingung tapi sekaligus menawarkan satu solusi baru. Tapi baru bisa ngabarin besok setelah berkonsolidasi dengan seorang tetangga di komplek yang kerja di Instansi Pemeritah Kabupaten deket rumah, sebut saja Bu Melati.

Jumat sore, ibu saya telpon, membawa kabar baik. Ternyata Bu Melati bersedia membantu proses penelitian saya di kantornya. Saya sedikit lega. Sedikit. Karena belum berbicara dengan Dosbing. Senin saya baru ketemu Dosbing dan langsung curhat habis-habisan masalah kendala ini. Beliau baik banget, baru saya selesai cerita beliau langsung nelpon temennya yang kerja di instansi yang membawahi kantor Mbak Mawar, beliau minta konfirmasi soal kejadian ajaib yang mendebarkan itu. Memang benar sih kantor itu sedang didatangi pengawas, tapi menurut teman Dosbing saya masih tetap bisa mengadakan penelitian dan ngambil data disitu. Waktu itu saya ketemu Dosbing bareng sama teman sedosbing yang saya critain diatas tadi. Dia juda nemu kendala katanya.

Saat itu saya udah merelakan untuk mengajukan judul baru, karena saya ngga melihat ada kans lagi untuk ngejar Mbak Mawar. Kalaupun harus lewat jalur normal tanpa Mbak Mawar udah telat banget. Tambah lagi masalah SURAT SURVEI yang molor lor lor lor lor. Saya bilang deh ke Dosbing, minta ijin untuk ganti judul dan mau ngambil data dari kantor Bu Melati aja. Beliau ternyata ngga masalah. Begitu lampu hijau dari Dosbing sudah nyala, saya langsung inisiatif bikin data surat survei baru yang langsung saya kirim ke mas Yogi setelah saya konfirmasi lebih dulu ke mas Yogi nya. Begitu data saya email langsung dibalas mas Yogi dan ditanya-tanya tentang alamat tujuan suratnya udah bener apa belum, langsung dibenerin gitu biar ngga kelamaan.

Hampir seminggu setelah itu, surat survei tak kunjung terlihat batang tubuhnya. Saya mulai putus asa lagi. Galau lagi galau lagi lagi lagi. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk ketemuan dengan Dosbing dan bikin Surat Pribadi yang ditanda tangani Dosbing sebagai pengganti Surat Survei. Ibu juga udah nanya ke Bu Melati, katanya ngga apa2 pake surat itu, nanti surat resminya disusulkan saja. Kebetulan Sabtu ada temen seDosbing yg lain, sebut saja Putri Malu, sms saya. Ngajak ketemu Dosbing bareng tapi doi ngga berani nelpon, katanya udah sms ngga dibales. Yaiyalah ngga dibales, Dosbing saya udah bilang kalo mau menghubungi beliau harusnya nelpon aja, kalo ngga diangkat baru sms. Saya bilang ke Putri Malu, telpon aja, saya seringnya kalo nelpon pas weekend juga ngga apa2 kok. Dia sih bilang oke, mau ngabarin juga kalo dah nelpon.

Minggu pagi, minggu ceria, minggu Bancaan Paspilo, belum ada kabar dari Putri Malu, saya sms dia deh. Ealah waladalah cah....belum berani nelpon juga dia, masih merangkai kata kali ya. Yaudah saya aja yang nelpon. Dosbing saya ternyata mau keluar kota, berangakt senin sampe ngga tau kapan, uhuk. Artinya saya harus ketemu sebelum beliau berangkat. Pagi-pagi banget saya ngeprin surat di rental deket kampus, trus langsung cussss ke kampus bareng ama Putri Malu. Surat saya diteliti, eh masih ada yang salah, jadi harus balik lagi ngeprin trus baru minta tanda tangan Dosbing saya, ntung berangkat keluar kotanya masih jam 11 siang, jadi masih ada waktu. Habis saya konsul masalah surat, saya masih diruang bimbingan dan mendengarkan dengan saksama curhatan Putri Malu ke Dosbing saya. Ternyata saya salah, harusnya saya ngga usah denger aja daripada jadi gondok gara-gara envy. Byuh, si Putri Malu ternyata punya koneksi jos gandos di kantor yang membawahi kantornya Mbak Mawar. Dan ngga bilang-bilang. Byuuuh..cek pelite rek..

Pulang dengan gontai, saya langsung curhat ditelpon sama pacar saya yang juga masih galau KTTA. Dinasehati biar ikhlas dan sabar. Alhamdulillah agak lega. Lanjut ngedit surat yang salah, abis itu ke kampus lagi minta tanda tangan Dosbing. Tiba-tiba saya dapet kabar surat survei udah keluar sebagian. Abis dapet tanda tangan dosbing buat surat survei pribadi sekaligus buat surat permohonan kontinjensi yang harus disampaikan ke sekre, saya langsung nyerahin surat kontinjensi itu ke sekre, lewat mas Yogi tentunya. Sekalian dong nanyain surat survei. Bareng ama beberapa orang dari kelas lain yang juga nanya tentang surat survei malah diminta mas Yogi buat misah2in per kelas.

Oke,surat survei atas nama saya tidak saya temukan disana. Tidak apa-apalah, yang penting membawa kabar baik untuk beberapa teman sekelas. Bebrapa teman organda juga saya dapati namanya ada disurat survei. Karena saya udah berniat menggunakan surat pribadi, saya jadi nanya ke temen2 seorganda saya yg surat surveinya udah jadi, barangkali ada yang mau mudik bareng. Ternyata emang ada, sebut saja Erna dan Wewe (keduanya bukan nama samaran). Bertiga udah merencanakan sampe detil pemberangkatan. Sampai suatu waktu di malam itu ibu saya nelpon dan mengabarkan bahwaaaaaaa...saya dilarang pulang. Kata ibu saya, mending nunggu surat survei saja yang pasti udah boleh dipake ijin penelitian. Jleggeeer.. kesamber sambal petir lagi deh saya.

Yasudah, saya batalkan rencana mudik ke Erna dan Wewe dengan sangat tidak enak hati. Galau lagi lagi dan lagi sampe-sampe badan saya langsung drop malam itu, migrain datang tanpa diundang, suhu tubuh meningkat. Pacar saya nemenin di kosan padahal sayanya ndak bisa omong apa2 kayak orang linglung. Kasian pacar saya, dianggurin. Mak plenggong gitu rasanya. Sia-sia gitu kayaknya tadi pagi ngejar-ngejar Dosbing demi Surat Survei Pribadi yang akhirnya ngga kepake. Harapan yang tersusun bagai benteng pertahanan tiba-tiba runtuh dan harus dibangun dari awal.


April 2011, April Mop! -_____-"
Hari-hari saya jalani dengan biasa saja, kuliah dan mencuci adalah kegiatan sehari-hari saya. Sampai tibalah hari Jumat dimana kabar Surat Survei kembali menghiasi wall Facebook PSAK2011. Dan nama saya belum juga muncul disana. Okelah kalo begitu, saya masih menunggu. Sore hari saya dengar kabar bahwa surat saya sudah jadi. Saya langsung menemui mas Yogi sekalian balikin helm teh Nike yang dititip ke saya. Alhamdulillah, lega bukan main, saya langsung ngabarin ortu dan pacar. Saya jadi bingung mau kapan ini pulangnya, kuliah jadwalnya Selasa sama Kamis, nanggung banget. Eh pas online YM ada temen sekelas yang saya denger juga mau pulang walau beda tujuan tapi kami satu arah. Sebut saja Om (nama panggilan bukan nama samaran). Saya tanya Om, ternyata dia pulang hari Minggu malam. Setelah melalui perdebatan dan pertimbangan yang amat sangat berat, akhirnya saya putuskan untuk pulang bareng Om. Naik Kereta Api Ekonomi Bengawan.

Perhelatan pencarian data saya mulai hari Selasa siang karena Senin pagi badan saya kaku linu-linu keju gara-gara naik kereta ekonomi. Lagipula sampe rumah udah lewat jam 9 pagi. Yaudah, Selasa pagi saya ke Kantor objek penelitian saya, ketemu dulu sama Bu Melati. Berkat Bu Melati urusan ijin penelitian jadi lebih simple tanpa ribet panjang panjang. Tidak lama setelah saya dapat ijin penelitian, saya diantar Bu Melati ke Ruang yang lebih spesifik, disana ketemu dengan pejabat yang memimpin kantor itu, saya ditanya macem-macem tapi bukan masalah pribadi sih. Setelah mungkin kehabisan ide mau nanya apa, akhirnya saya diberitau bahwa penelitian tidak bisa dimulai hari ini karena petugas sedang di lapangan semua. Saya diminta kembali besoknya dengan membawa kuesioner. Saya diminta datang pukul 7.15 saat petugas baru saja selesai apel pagi dan belum ke lapangan.

Rabu, 06 April 2011. Hari ini. Tadi pagi saya ke kantor objek lagi. Dengan mental yang sudah saya siapkan untuk mewawancara dan mengobservasi sasaran-sasaran saya di kantor itu. Jam 6 pagi saya berangkat dari rumah, karena memang rata-rata perjalanan dari rumah ke kantor itu memakan waktu hampir satu jam. Sudah siap dengan 20 kopi lembar kuesioner, 1 lembar daftar dokumen yang akan saya observasi, ditambah 4 lembar daftar pertanyaan wawancara ke petugas. Datang kepagian, jam 6.50 sudah sampai depan kantor, eh ada polisi. Kena deh saya, gara-gara lupa nyalain lampu, ditegur doang sih, tapi ampun males nya deh urusan sama hongeb, asal jawab "Ya, Pak." aja deh.

Karena kepagian, saya dateng pas apelnya belum mulai. Beruntung loh saya bisa liat pegawe apel kayak anak sekolahan lagi upacara. 7.20 Apel selesai, saya langsung ke ruangan pejabat yang kemarin, sebut saja Pak Kamboja. Pak Kamboja menanyakan kuesioner yang saya bawa, beliau meinta 15 kopi saja. Tapi, beliau tiba-tiba berkata bahwa saya hari ini Cuma bisa menyerahkan kuesioner itu dulu. Wawancara sama observasi nanti saja setelah kuesioner saya kembalikan. Jleb, rasanya seperti tertancap duri tongkol deh. Waktu saya tanya ke Pak Kamboja kira-kira kapan, beliau jawab Hari Sabtu. Duh, padahal saya pingin balik ke kampus berangkat Rabu malem biar bisa ikut kuliah Kamis siang. Ternyata eh ternyata, tidak bissaaaaaa.. Yasudahlah, mau ngga mau saya harus bolos kuliah full seminggu ini.

Semoga Sabtu nanti Pak Kamboja benar-benar memenuhi janjinya, jadi saya bisa menyelesaikan kisah pencarian data ini sampai hari Sabtu saja, dan saya akan segera melanjutkan KTTA saya yang bahkan dimulai saja belum. Doakan ya readers  terimakasih...

LASIK : Teknologi Penyembuhan Mata

Banyak diantara kita yang menderita sakit mata, bukan sekedar iritasi tetapi kelainan kemampuan mata untuk melihat dengan jelas pada jarak tertentu. Beberapa diantaranya yaitu:

1.Rabun jauh (miopi)

Penyebabnya adalah bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Keluhan yang biasanya dirasakan oleh penderita miopi adalah buram dalam melihat benda jauh, mata cepat lelah, pusing dan sering berair. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan pemberian kaca minus/ cekung. Penderita kelainan mata ini biasanya anak-anak dan remaja.

2. Rabun dekat (hypermetropi)

Kelainan mata ini disebabkan oleh bola mata yang terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Akibatnya penderita tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Kelainan biasanya dialami oleh anak-anak, seiring pertumbuhan kemampuan mata akan berangsur-angsur membaik.

3. Mata tua (presbiopi)

Yaitu kelainan mata yang menyebabkan penderita tidak dapat melihat benda dengan jarak jauh maupun dekat. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan dan elastisitas mata yang menurun karena usia. Sering terjadi pada lansia. Kelainan mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata rangkap.


4. Astigmatisma

Bola mata atau permukaan lensa mata yang mempunyai kelengkungan yang tidak sama, artinya mata ini mempunyai titik fokus yang tidak sama, sehingga menyebabkan bayangan benda jatuh tidak pada tempat yang sama. Penderita kelainan ini ditolong dengan lensa silindris yang mempunyai beberapa fokus.

5. Katarak

Yaitu buramnya dan berkurangnya elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Hal ini terjadi karena ada penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

Masih banyak kelainan kelainan mata yang lain seperti rabun senja (Imeralopi), Xeroftalxni, Keratomealasi, dan kerabunan serta kebutaan yang disebabkan oleh hal-hal lain.

Sebagian dari kelainan-kelainan mata tersebut dapat diatasi dengan "menyambung mata", yaitu dengan menggunakan lensa tambahan berupa kacamata, soft contact lens, maupun hard contact lens. Saat ini sudah terdapat berbagai macam model "penyambung mata" yang dijual di pasaran. Tak hanya dijual di optik praktek dokter mata, tetapi juga bisa didapatkan di toko maupun kios kecil. Bahkan beberapa orang sudah memposisikan lensa-lensa itu sebagai aksesori fesyen. Namun beberapa orang masih tetak tak nyaman menggunakannya. Lalu bagaimana solusinya jika kita kita harus menyambung mata, namun enggan menggunakan penyambung mata?

Banyak yang bilang kalau kelainan mata itu tak bisa disembuhkan meski sudah menempuh berbagai cara. Ada yang pernah mencoba teknik akupuntur, ada juga yang mencoba menggunakan kacamata khusus pelatih fokus mata. Kini ada teknologi mutakhir yang dipercaya dan terbukti menyembuhkan kelainan fokus mata.



LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis)

Yaitu sebuah operasi bedah untuk memperbaiki miopi, hyperopi, dan astigmatisma. Operasi ini menggunakan penyinaran laser dingin untuk mengoreksi kelainan-kelainan mata tersebut. Mungkin ada beberapa dari kita yang belum pernah mendengar tentang teknologi ini, atau hanya sekedar tau nama. Namun faktanya, teknologi ini sudah ada sejak tahun 1950.
 
Istilah umum untuk mengubah pengukuran optik dengan cara operasi adalah Operasi Bedah Refraktif. Pengenalan laser dalam operasi bedah refraktif berawal dari pekerjaan Rangaswamy Srinivasan's. Pada tahun 1980, Srinivasan, bekerja di IBM Research Lab, menemukan bahwa [I]ultraviolet excimer laser[/I] bisa mengikis jaringan hidup dengan cara yang tepat tanpa kerusakan termal ke daerah sekitarnya. Penggunaan laser untuk mengikis jaringan excimer kornea untuk koreksi kelainan optik, seperti miopi, hyperopi, dan astigmatisma kemudian diusulkan oleh Stephen Trokel, MD, dari Edward S. Harkness Eye Institute, Columbia University, New York.

Paten pertama untuk LASIK diberikan oleh U.S. Patent Office kepada Dr. Gholam A. Peyman pada 20 Juni 1989, dengan judul "method for modifying corneal curvature". Yaitu meliputi prosedur pembedahan untuk memotong flap pada kornea, kemudian menariknya keluar sehingga terjadi bukaan kornea. Permukaan yang terbuka kemudian diablasi dengan bentuk yang diinginkan dengan laser excimer. Setelah itu, flap diganti.

Penggunaan laser pertama untuk mengubah bentuk permukaan kornea adalah teknologi yang dikenal sebagai Photorefractive Keratectomy (PRK). Penggabungan teknik PRK dengan teknik flap kemudian disebut LASIK. Dan sekarang teknik ini makin dikenal karena menjanjikan kesembuhan kelainan mata secara cepat dan hanya melibatkan sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan dibandingkan dengan PRK. Saat ini teknik laser yang lebih cepat, spot area yang lebih besar, potongan flap tanpa pisau, pachymetry intraoperative, dan permukaan gelombang yang dioptimalkan dan panduan secara signifikan meningkatkan keandalan prosedur dibandingkan dengan tahun 1991.

Berikut adalah prosedur lengkap operasi LASIK:

1. Preoperative

Ada beberapa persiapan yang diperlukan pada periode pra operasi. Bagi pasien yang menggunakan soft contact lens, biasanya diinstruksikan untuk menghentikan pemakaian 5 sampai 21 hari sebelum operasi. Sebuah badan industri merekomendasikan pasien yang memakai hard contact lens harus berhenti memakai selama minimal 6 minggu ditambah 6 minggu lain untuk setiap 3 tahun pemakaian hard contact lens.

Sebelum operasi, kornea pasien diperiksa dengan pachymeter untuk menentukan ketebalannya, dan dengan topographer untuk mengukur kontur permukaannya. Dengan menggunakan laser daya rendah, topographer dapat membuat peta topografi kornea. Proses ini juga mendeteksi astigmatisma dan penyimpangan lainnya pada bentuk kornea. Dengan menggunakan informasi ini, ahli bedah menghitung jumlah dan lokasi jaringan kornea yang akan dikikis selama operasi. Pasien biasanya diberi resep dengan antibiotik terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko infeksi setelah dijalankannya prosedur.

2. Operation

Operasi dilakukan dalam keadaan pasien terjaga dan sadar, namun kadang-kadang pasien diberi obat penenang ringan (seperti Valium) dan anestesi dalam bentuk tetes mata. Ada 3 langkah dalam Operasi LASIK, yaitu:

Video LASIK treatment LASIK Treatment
 - Flap Creation -

Sebuah cincin penghisap kornea ditempatkan di mata, menahan mata di tempat. Setelah mata terimobilisasi, flap dibuat. Proses ini dicapai dengan microkeratome mekanik menggunakan pisau logam, atau laser microkeratome femtosecond (prosedur yang dikenal sebagai IntraLASIK) yang menciptakan serangkaian gelembung kecil yang disusun dalam kornea. Sebuah engsel disisakan di salah satu ujung flap ini. Flap itu dilipat kembali, mengungkapkan stroma, bagian tengah kornea. Proses mengangkat dan melipat kembali flap kadang-kadang bisa menjadi tidak nyaman.

- Laser Remodelling -

Langkah kedua dari prosedur ini menggunakan laser excimer (193 nm) untuk merombak stroma kornea. Laser menguapkan jaringan dengan cara yang halus dikendalikan tanpa merusak stroma berdekatan. Tidak ada proses pembakaran atau pemanasan maupun pemotongan dengan laser. Lapisan jaringan dikikis setebal berpuluh-puluh mikrometer. Ablasi laser pada stroma kornea yang lebih dalam biasanya berefek pemulihan visual lebih cepat dan nyeri lebih sedikit dari teknik sebelumnya, photorefractive keratectomy (PRK).

- Repositioning of Flap -

Setelah laser telah mengubah permukaan lapisan stroma, flap LASIK dengan hati-hati direposisi di atas treatment are oleh dokter bedah dan diperiksa adanya gelembung udara, puing-puing, dan ruang yang cukup pada mata. Flap dibiarkan dalam posisi oleh adhesi natural sampai penyembuhan selesai.

3. Postoperative

Pasien biasanya diberi kursus memakai antibiotik dan anti-inflamasi tetes mata. Ini dilanjutkan dalam minggu-minggu setelah operasi. Pasien biasanya diminta untuk tidur lebih banyak dan juga diberi sepasang perisai gelap untuk melindungi mata mereka dari lampu terang dan kacamata pelindung untuk mencegah menggosok mata ketika tidur dan untuk mengurangi mata kering. Mereka juga diharuskan untuk melembabkan mata dengan tetes mata yang bebas pengawet dan ikuti petunjuk untuk obat tetes yang diresepkan. Pasien harus diinformasikan oleh dokter bedah mereka tentang pentingnya perawatan pasca-operasi yang tepat untuk meminimalkan risiko komplikasi.


Kemajuan baru dalam bedah korektif penglihatan menyediakan pilihan lebih banyak untuk konsumen. Pasien berusia 40 atau 50-an yang sedang mempertimbangkan operasi LASIK untuk memperbaiki penglihatan mereka mungkin ingin mempertimbangkan untuk dievaluasi untuk penggunaan lensa implantable juga. "Gejala-gejala awal katarak mungkin menjadi alasan untuk menjalani operasi dan implantasi lensa multifokal sebagai gantinya."

FDA telah menyetujui LASIK untuk usia 18 ke atas. Beberapa dokter mungkin mempertimbangkan faktor lain selain usia untuk pasien yang ingin menjalani operasi LASIK ini. Yang lebih penting, resep mata seseorang harus stabil minimal satu tahun sebelum operasi.

Bagaimana? Anda tertarik untuk menjalani operasi LASIK? Di Indonesia, walaupun tidak populer, juga sudah banyak dilakukan operasi ini. Biayanya memang relatif mahal, mencapai sekitar belasan juta rupiah. Namun jika dibandungkan dengan manfaatnya, anda tak perlu repot-repot lagi memakai kacamata yang harus dilepas saat mandi, sholat, ataupun melakukan hal-hal lain. Anda juga tak perlu lagi memakai contatc lens yang perlu dijaga kebersihannya dan dibasahi dengan lens drop setiap waktu. Mata anda sehat, penglihatan jernih, tanpa "penyambung mata" lagi. :kiss

Sekian, semoga bermanfaat bagi yang membaca. Artikel ini saya buat dengan mengacu pada berbagai sumber. Maaf jika ada yang merasa repost, mungkin saya juga mengutip dari sumber lain yang anda baca.


(radhdindun)

[RESERVED] Day 2 : Preparation (Dec 22, 2010)

Aduh, sebelumnya maaf yaa.. Ini sebenernya cuma salah satu upaya saya untuk mengundang hasrat menulis lagi demi melanjutkan post yang tanggal 4 Januari 2011 ituuuuuuuuuuuuuuu... hahaha  belum dilanjutin sampe sekarang...
Tapi ntar aja deh.. ini reserve tempat aja.. lagian biar keliatan kalo ada sesuatu nunggu.. :P

Topping off / Topping out

Berawal dari rasa penasaran yang muncul saat melihat seorang lelaki paruh baya menaiki sebuah bangunan rumah yang belum jadi saat pagi kemarin. Tepatnya saat saya sedang mencuci di dak atas kosan, yang kebetulan terbuka dan langsung bisa melihat ke area belakang kosan saya. Kebetulan lagi, di sana sedang dibangun sebuah rumah yang kemungkinan adalah calon kosan. Bangunan itu sebenarnya belum jadi, masih under contruction, hanya fondasi dan kerangka saja yang sudah terpasang.

Saat itu kira-kira pukul 07.44 WIB, saat tiba-tiba muncul seorang lelaki paruh baya menaiki atap bangunan yang belum jadi itu dan menyemtakan beberapa benda di blandar (balok kayu besar yang di pasang di kerangka atap paling tinggi) antara lain Bendera Merah Putih, seikat daun kelapa, setundun pisang, dan dua buah kelapa utuh. Saya sama sekali tak tau maksud dari apa yang dilakukan om itu. Tapi pikir saya itu hanya sebuah ritual adat biasa entah jawa atau sunda atau manalah untuk bangunan baru. Sudah berpikir begitu toh tetap saja saya penasara, adat mana yang mengantu seperti itu, dan apa maksudnya.

Usai mencuci saya kembali ke kamar dan mengambil kamera untuk memotret hasil penyematan di atap bangunan itu, ya iseng-iseng aja mengabadikan pemandangan langka yang saya belum pernah lihat sebelumnya. Ini kira-kira hasilnya:
















Penasaran dengan detilnya saya coba googling, tapi tak membuahkan hasil. Mungkin karena keywordnya asal-asalan seperti "ritual bangunan baru", "ritual pisang kelapa bendera", "atap pisang kelapa bendera", dan lain-lain. :)

Masih belum menemukan jawaban, akhirnya saya update juga di status facebook. Dan ternyata mendapatkan satu clue dari seorang teman lulusan Teknik Sipil yang tentu saja tau lebih banyak tentang bangun-membangun bangunan. Dia cuma bilang, ritual itu namanya Topping Off, untuk menandai bahwa bagian atas bangunan sudah selesai. Katanya lagi, biasanya Topping Off untuk proyek hotel atau apartement di pasang emas atau berlian pada bagian atas tersebut. Dan tidak diambil lagi, alias ditanam permanen di bangunan itu. Teman saya pun tidak lupa untuk menyarankan membaca detil Topping Off ini di google, dan tentu saja dia menyarankan untuk memakai keyword yang lebih masuk akal, yaitu "Topping Off".

Got it! Akhirnya saya menemukan artikel yang pas tentang Topping Off ini dari Wikipedia, tetapi ternyata istilah originnya bukan Topping Off melainkan Topping Out. Namun dijelaskan juga disitu bahwa banyak yang menyebutnya Topping Off, dan itu sah-sah saja.

Awalnya, ritual ini berasal dari Scandinavia Kuno, mereka menyematkan pohon pada puncak suatu bangunan untuk menenangkan roh-roh pohon-tempat tinggal nenek moyang mereka yang telah mengungsi. Ritual tersebut terbawa ke Inggris oleh Scandinavian invaders. Kemudian ritual ini jadi kebiasaan di Inggris, Jerman, Czech, dan Polandia. Ini adalah lambang Topping Out di Polandia:

Kemudian tradisi tersebut terbawa ke Amerika oleh pengrajin-pengrajin Eropa. Sebuah pohon atau dedaunan diletakkan di balok kayu paling atas, seringkali disertakan pula bendera dan pita terikat. Balok terakhir yang dipasang itu biasanya dicat putih dan ditandatangin oleh semua pekerja yang terlibat.

Sekarang, upacara seperti itu tidak lagi mengandung unsur religius, tetapi justru sudah menjadi sesuatu yang formal pada pelaksanaannya. Semua yang terlibat dalam konstruksi ini datang untuk merayakan, termasuk pejabat-pejabat tingginya. Bahkan upacara ini sering sengaja diliput media, untuk kepentingan Public Relation.

Ritual ini tidak memiliki patokan. Ada yang menyematkan pohin cemara sebagai lambang pertumbuhan dan membawa keberuntungan. Bendera negara sering juga dijunjung tinggi untuk disematkan di puncak bangunan tersebut. Ritual ini mirip dengan ritual penamaan dan peluncuran kapal pada jaman kuno yang bertujuan menenangkan para dewa dan untuk melindungi bangunan dari bahaya.

So, kesimpulannya, ternyata Topping Off / Topping Out ini bukan berasal dari Indonesia. Bukan Sunda bukan Jawa bukan pula suku-suku adat lain. Dan ternyata malah berasal dari luar negeri. Ya mungkin pelaksanaan sudah diadopsi dan bisa saja diubah sesuai maksud dari pemilik bangunannya.

Oke, rasa penasaran saya sudah terobati, semoga tulisan ini bermanfaat buat yang membaca. Sampai jumpa di post berikutnya :) 

*semoga setelah ini saya jadi rajin nge-post artikel yang berguna.. aihihihiii...