Kebetulan saya sedang di rumah, di Solo (minggir sitik lah), saya iseng-iseng ngoprek laci meja belajar saya jaman SMP-SMA dan menemukan kumpulan minimag dan buku saku yang isinya tips-tips pengembangan diri. Kemudian saya baru tersadar bahwa mungkin memang bacaan-bacaan inilah yang sedikit banyak mempengaruhi kepribadian saya sekarang.
Salah satunya berjudul "10 Kiat Menjadi Seorang Pribadi yang Disukai". Saya akan bagi disini isinya, singkat saja kok, karena memang cuma buku saku.
Kata kunci yang harus diperhatikan dalam berhubungan dengan orang lain adalah harga diri.
Kalimat di atas itu yang menjadi opening dari buku saku ini. Saya setuju dengan kalimat tersebut. Mengapa? Karena [IMO] dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain kita memang perlu terus belajar memuaskan harga diri orang lain tanpa menjatuhkan harga diri kita sendiri. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa harga diri yang terpuaskan membuat orang menjadi lebih menyenangkan, berprestasi, dan lebih bersahabat.
Sikap apa yang kita perlukan demi membangun hubungan baik dengan orang lain?
1. Royal dalam memberi pujian
Masih ingat teori kebutuhan manusia yang menyebutkan bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah self-esteem atau penghargaan diri? Menurut buku ini, pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Kalau sampai saat ini ternyata diantara kita masih ada yang sangat sulit dalam hal memuji orang lain, mungkin kita kurang membuka mata kita terhadap hal-hal positif. Namun, jangan pernah sekalipun memuji orang lain hanya untuk menjilat, kita seharusnya memuji orang lain sesuai sisi baik yang kita lihat dari orang tersebut, karena hanya pujian yang tulus dari hati lah yang dapat membawa energi positif. "Yang dari hati pasti nyampe ke hati."
2. Membuat orang lain merasa penting
Mengerjakan sesuatu hal untuk seseorang yang menganggap kita penting itu lebih menyenangkan dari pada melakukan sesuatu hal untuk orang yang menganggap kita ada-atau-tidak-sama-saja bukan? :)
3. Jadi pendengar yang baik
Mengapa kita dianugerahi dua telinga dan satu mulut, bukan dua mulut satu telinga atau lainnya? Karena kita memang seharusnya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Memberi kesempatan orang lain untuk berbicara sangatlah penting. Pernah menghadapi lawan bicara yang nyerocos terus kalau ngomong ngga pake titik koma? Atau pernah mengalami perdebatan yang pelik sampai-sampai menyampaikan pendapat pribadi pun tak ada kesempatan karena memang selalu dipotong oleh lawan bicara? Atau pernah berhadapan dengan lawan bicara yang lebih canggung hingga tidak ada yang memulai pembicaraan? Krik..krik..Tidak enak bukan berada dalam posisi itu, maka beri selalu kesempatan orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan agar percakapan terus mengalir, dengarkan dengan antusias, dan jangan menimpali jika tidak diminta.
4. Sebutkan nama dengan benar
Umumnya, orang tidak suka apabila namanya disebut secara salah apalagi sembarangan. Bila memang masih ragu, tanyakan secara langsung bagaimana melafalkan dan menulis nama tersebut dengan benar. Menggunakan nama dalam percakapan, bukan sekedar sapaan, membuat lawan bicara kita merasa dihargai. Menyebut nama Adi dalam percakapan lebih baik daripada sekadar sapaan "Kamu" atau "Anda" sekalipun. Menyebutkan Pak Peter dalam percakapan juga dirasa lebih baik kan daripada sekadar sapaan "Bapak". Begitupun Dindun, lebih suka disebut namanya daripada sekadar dipanggil "Mbak" atau "Kak".
5. Ramah bersikap
Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat anda. Keramahan memecahkan kebekuan dan kekakuan suasana.
6. Murah hati
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi.
Kemurahan hati itu disatu sisi baik untuk diri kita, dan disisi lain baik bagi orang lain. Oleh karena itu, muncul anggapan bahwa orang yang murah hati berbuat baik pada dirinya sendiri.
7. Menghindari kebiasaan mengkritik, mencela, atau pun menganggap remeh
Umumnya, orang tidak suka bila kelemahannya diketahui orang lain, apalagi dipermalukan. Jika hal itu terjadi, maka orang tersebut akan merasa harga dirinya diserang. Hal ini menyebabkan pertahanan diri dengan sikap tidak bersahabat.
8. Bersikap asertif
Jika yang terjadi adalah prinsip yang berseberangan antara kita dan orang lain, maka kita tidak harus selalu menyesuaikan diri. Begitu pula dengan orang lain, bukan lawan bicara kita yang harus selalu menyesuaikan diri juga. Bersikap asertif adalah mengatakan Ya atau Tidak pada hal yang tepat. Hal ini tentu jauh lebih baik daripada menjadi Yesman.
9. Melakukan hal-hal yang kita ingin orang lakukan kepada kita
Inisiatif, adalah hal yang harus ada pada diri kita. Bila kita ingin orang lain menghargai kita, maka kita harus berinisiatif dulu untuk menghargai orang lain. Berlaku juga untuk hal-hal lain. Terkadang hal ini juga berefek sama pada hal-hal negatif yang kita lakukan ke orang lain, akan kembali ke diri kita juga.
karma is a bitch
Satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melaksanakan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Semakin kita menyukai diri kita sendiri, semakin mudah pula kita menyukai diri orang lain. Efek dominonya, orang lain akan menyukai kita karena kita bersikap baik dan menyenangkan.
Itulah tadi sepuluh poin yang sedikit banyak membantu kita dalam berbaur dengan lingkungan. Lumayan nih nemu buku saku nya, berguna banget buat dishare dan tentu saja buat ngingetin diri saya sendiri. :)
0 replies:
Post a Comment