It's In Me! It's Creativity.

Sekilas judul post ini mirip dengan tagline sebuah produk air mineral,  jika diperhatikan lebih cermat ini bukan mirip tapi memang sama. Bukan bermaksud nyolong ide, atau pun senjata agar dapet banyak hit dari blogwalker, tapi saya sedang ingin menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan makna dari ungkapan "It's In Me" itu sendiri.

Waktu masih tingkat satu dulu saya sering ikut tapping acara Kick Andy. Pernah suatu kali saya ikut tapping episode dengan tema yang saya suka, "Young On Top" yaitu mengenai orang-orang yang sudah mencapai kesuksesan di usia yang terhitung muda. Salah satu nara sumber yang hadir pada saat itu Yoris Sebastian, pemilik predikat "General Manager termuda se-Asia dan termuda kedua di dunia" pada waktu itu. Yoris dikenal sebagai sosok yang inovatif dan kreatif. Bahkan menurut saya Yoris ini bisa dibilang seorang Pakar Kreatifitas. Melakukan sesuatu diluar kebiasaan itu salah satu proses kreatif, itu quote yang saya masih ingat saya dapat dari Yoris. Contohnya sepele saja, jika kita terbiasa memakai jam tangan di pergelangan tangan kiri, coba deh sesekali pakai di pergelangan tangan kanan. Hal-hal kecil seperti itu memicu kita untuk terus berpikir kreatif, Think Out of The Box, Execute Inside the Box.

Kreatifitas itu tidak terbatas, boundless.

Berbicara tentang kreativitas, selalu ada satu sosok yang secara dominan menginspirasi saya. Creative People tak harus terkenal kan? Tak harus seniman ulung yang karyanya dipamerkan dimana-mana hingga banyak tiruannya, tak harus penyanyi bersuara merdu yang lagunya tergaung di setiap pemutar musik walau hanya bajakannya, tak harus penyandang predikat "ter-" yang punya segudang piala walaupun hanya piala imitasi. 

Creative People bisa jadi orang-orang disekitar kita, yang dekat dengan kita. Bahkan bisa jadi kita sendiri termasuk Creative People. Ya, saya berani bilang bahwa saya ini kreatif, saya yakin sepenuh hati. Tapi disini saya bukan akan menceritakan diri saya sendiri dengan narsis. Creative People yang akan saya ceritakan ini adalah sosok yang terdekat dengan saya, walau sudah lama kami tidak bertatap muka berkedip mata bergandeng tangan dan berpelukan. Still.. The most inspiring creative people in my life is my mother. No one can ever be better than her.

Perfect. Sempurna. Satu kata yang menggambarkan Almh Mama. Kenapa saya bilang gitu? Karena memang gitu keadaanya. Semua hal yang menurut saya harus ada pada diri seorang perempuan, sudah ada semua di diri Mama. Semua jenis pekerjaan perempuan, Mama pasti bisa lakukan. Semua keterampilan khas perempuan, Mama punyai. Saya bisa bilang, Mama  saya punya kreatifitas tanpa batas.

Memasak adalah salah satu keterampilan khas perempuan yang paling tersohor. Walaupun memasak sendiri sebenarnya tidak terbatas hanya dilakukan oleh kaum perempuan, tetapi kebanyakan orang pasti masih setuju dengan ungkapan bahwa perempuan harus bisa memasak. Mama, juara dalam hal memasak. Jenis masakan apapun pasti Mama bisa buat, dan selalu enak. Bahkan dulu Mama ngga cuma masak untuk keluarga lho, dulu Mama sering menerima pesananan kue-kue untuk acara-acara besar. Pesanan kue dalam jumlah besar juga sering datang mendekati Lebaran. Kalo udah gitu, Mama pasti jadi sering begadang, tidur sangat malam dan bangun sangat pagi demi menyelesaikan pesanan ribuan kue. Saya? Bagian icip-icip tentunya.

Menjahit hampir sama populernya dengan memasak. Profesi penjahit juga ngga selalu perempuan, tetapi menjahit adalah salah satu pekerjaan perempuan yang sudah mulai lekang oleh waktu. Mungkin, sekarang ini, kalo dibikin perbandingan antara perempuan yang bisa menjahit dengan yang tidak, pasti sangat timpang. Saya? Bisa dong, tapi menjahit bagian-bagian baju yang bolong atau kancing lepas saja.  Mama? Jangan ditanya. Dulu saya dan kakak saya jarang beli baju jadi. Seringnya, kalo kami pingin punya baju baru ya beli bahan/kain, lalu Mama yang menjahit. Membuat pola, memotong pola, menjahit, Mama juaranya. Selain kreatif, lebih irit pula kan?

Fashion, salah satu hal yang nggak bisa lepas dari dunia perempuan. Mama dulu pernah menjadi penata busana untuk acara-acara Fashion Show juga. Mix and match outfit sudah tidak asing lagi buat saya. Walaupun dulu saya belum pernah ikutan jadi objek, tapi saya bisa lihat dari foto-foto Mama dan kakak-kakak saya, sangat fashionable. Memadukan mode dan warna atasan, bawahan, alas kaki, asesori, make up, serta gaya rambut adalah keahlian Mama juga.

Kerajinan tangan seperti kristik (cross stitch), sulam, anyam, jahit, dan gunting-tempel juga menjadi hobi Mama sehari-hari. Hiasan-hiasan dinding di rumah adalah hasil karya Mama sendiri. Di ruang tamu ada pigura sebesar 1 x 1,5 m yang membingkai hasil kristik Mama sendiri. Bunga-bunga imitasi di setiap vas di atas meja juga hasil karya Mama dari bahan pita jepang. Taplak meja berwarna-warni juga hasil karya Mama dari bahan benang wol dan selang kecil. Bukan sekadar hobi, kala itu Mama juga menerima pesanan souvenir pernikahan dalam jumlah besar. Hampir sama dengan pengerjaan pesanan kue, penyelesaian pesanan souvenir bisa membuat Mama tidak tidur semalaman.

Mama mengerjakan semua pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Tidak pernah terlewat satu pun kewajiban beliau sebagai seorang Istri dan Ibu meski Mama bukan full time mom, Mama mengerjakan itu semua itu di luar jam kerja. Mama juga wanita karir seperti kebanyakan ibu-ibu muda jaman sekarang. Pagi-siang dihabiskan di kantor, di luar itu waktu Mama untuk keluarga. Mama ngga pernah kehabisan ide kreatif untuk  tetap selalu memberikan perhatian penuh ke keluarga.

Aaahh.. writing any story about her always makes me shed a tear. I miss her so bad. :')

Anyway, kembali lagi, she's the most adorable creative people in my life. Kreatif itu tanpa batas, dan Mama selalu berpikir kreatif untuk membuat saya merasa "tercover". Meski Mama sibuk, Mama bekerja, Mama mengerjakan banyak hal, tapi saya ngga pernah sedikit pun merasa ngga diperhatikan. Kok bisa gitu? Ya karena Mama saya kreatif. :)

Saya pingin lho jadi seperti Mama. Wanita karir serba bisa yang tetap memberikan perhatian penuh ke keluarga. Makanya saya pingin kreatifitas yang ada di diri Mama itu ada juga di diri saya. Saya sedang belajar untuk itu, saya sedang berusaha membuat creativity itu jadi It's In Me. Ngga cuma health yang harus "It's In Me" tapi creativity juga. It's In Me! It's In Me! Kenapa saya pilih istilah "It's in me" bukan "It will be in me"? Buat motivasi aja, lagian emang saya pasti bisa membawa creativity ke dalam diri saya, kan saya sudah bilang di awal, saya yakin saya ini kreatif. (Abaikan!).

Sekali lagi, kreatif itu tanpa batas. Regards.


P.S.: salam kecup muahh buat Mama di Surga, doa Dinda selalu ada buat Mama

0 replies:

Post a Comment